Senin, 03 Desember 2012


BAB I
Pendahuluan

Perkembangan arsitektur dalam pembangunan dari zaman ke zaman sangat berpengaruh terhadap dampak lingkungan, begitu banyak karya dan pikiran yang tertuang dalam sebuah desain yang mampu menjadikan bentuk baru dan gaya yang menarik. Ada beberapa cara agar arsitek mampu mengolah desain bukan hanya pada estetik tetapi pada fungsional dari bangunan agar dapat berfungsi sebagaimana bangunan itu di buat.
Dalam merencanakan suatu bangunan, Arsitek mampu menganalisa dan mengumpulkan informasi yang di perlukan agar dapat melakukan suatu perencanaan dengan baik.
Tujuan dari suatu analisa dan perencanaan adalah untuk mengetahui fungsi, struktur dan estetika bangunan yang akan di rancang. Namun selain itu harus memperhatikan berbagai dampak dari desain arsitektur bangunan dalam beberapa periode tahun pembangunannya terhadap lingkungan di masa yang akan datang.
Membuat bangunan berkelanjutan dimulai dengan pemilihan lokasi yang tepat, termasuk pertimbangan penggunaan kembali atau rehabilitasi bangunan yang ada. Di maksudkan agar Arsitek dapat mempertimbangkan lokasi atau lahan yang tersedia agar dapat terpakai dengan fungsional dari segi struktur dan estetik.
Bangunan-bangunan yang ada didunia ini memiliki nilai fungsi dan estetika yang berbeda.Sebuah bangunan yang dibangunpun tentuanya memiliki dampak bagi lingkungan sekitar maupun bangunan itu sendiri.
Konstruksi bangunan dan pengoperasian memiliki dampak langsung dan tidak langsung yang
luas pada lingkungan. Bangunan menggunakan sumber daya seperti energi, air dan bahan
baku, menghasilkan limbah (penghuni, konstruksi dan pembongkaran) dan memancarkan emisi
atmosfer yang berpotensi membahayakan.
Makalah ini dibuat mempunyai maksud memberikan pengertian apa dampak dari pembangunan yang salah satunya ialah bangunan yang setelah dibangun tidak mempunyai fungsi terhadap pemakai dan permasalahan-permasalahan yang terjadi sehingga menimbulkan dampak bagi pengguna.
Tujuan makalah ini ialah memberikan gambaran melalui contoh-contoh yang terjadi pada pembangunan agar kesalahan yang telah terjadi tidak terulang kembali.



BAB II
TINJAUAN TEORI

Pembangunan ialah cara atau proses perancangan suatu bangunan dengan memperhatikan beberapa tahap yang sistematik. Dalam mendesain suatu bangunan langkah awal yang harus dilakukan ialah pemrograman, pada tahap ini di lakukan pengumpulan dan pengaturan informasi yang di perlukan. Selain itu dapat mengerti dan memahami untuk apa bangunan itu dibuat.
Setelah melakukan pengumpulan data, langkah selanjutnya yaitu planning atau perencanaan. Dalam perencanaan dilakukan pemecahan-pemecahan masalah yang ada dan mencari solusi yang tepat agar mudah di pecahkan dan memberi keyakinan pada klien bahwa masalah yang dihadapi dapat di selesaikan dengan mudah.
Tahap yang terakhir menjadi tahap yang sangat penting dalam suatu proses pembangunan, yaitu perancangan. Dalam tahap ini yang digunakan adalah informasi dari kedua proses diatas sebagai acuan terhadap pengembangan suatu gagasan dari keseluruhan, dan suatu usul bagi bentuk, fungsi dan konstruksi.
Setelah melakukan tahap-tahap di atas perkiraan pola pikir dan desain dapat disatukan menjadi suatu kesatuan yang utuh sehingga dapat menjadi sebuah produk atau bangunan yang sesuai dengan keinginan klien. Jadi bangunan dapat berfungsi dengan maksimal sebagaimana yang telah di tentukan.

Namun dalam suatu perkembangan dari waktu ke waktu bangunan mungkin saja berubah fungsi dari satu fungsi ke fungsi yang lain. Akibatnya bangunan yang telah di rancang sedemikian rupa terbengkalai begitu saja, selain merugikan klien juga merugikan bagi banyak orang.
memenuhi standar kriteria pembangunan, kesalahan pada kebutuhan ruang, kurangnya luas lahan karena semakin bertambah penghuni, besarnya biaya perawatan pada bangunan, kesalahan struktur pada bangunan dan adanya beberapa aspek-aspek yang mempengaruhi kegagalan dari suatu bangunan.
 
BAB III
METODOLOGI

Metode penulisan
Tulisan yang di gunakan dalam makalah ini bersifat kajian pustaka dengan mengambil dan mengumpulkan data-data, di lakukan analisis dan evaluasi sehingga mendapatkan sebuah kajian yang dapat menambah pengetahuan dan informasi.
Objek Tulisan
Objek yang di ambil ialah National Stadium yang juga dikenal sebagai "Bird's Nest" atau "Sarang Burung" yang terletak di Beijing.
Teknik pengambilan data
Dalam suatu pembangunan di perlukan Evaluasi yang berfungsi untuk mengetahui dampak dari bangunan yang telah dibuat bukan hanya pada masa kini tetapi untuk masa yang akan datang. Evaluasi yang di gunakan ialah evalusai pasca huni, selain memberikan penjelasan tentang kemajuan dari perkembangan zaman, evaluasi Pasca Huni ini juga didasari keinginan untuk mengetahui dampak dari desain arsitektur bangunan dalam beberapa periode tahun pembangunannya terhadap penghuninya. Hal ini penting untuk mengetahui performa bangunan termasuk didalamnya fungsi dan ketersediaannya fasilitas. Hasil evaluasi dapat digunakan sebagai rekomendasi untuk memperbaiki desain masa yang akan datang.
Tujuan dari evaluasi pasca huni untuk :
(1) menghasilkan dasar pertimbangan terhadap desain arsitektur bangunan Stadium yang sesuai dengan standar pembangunan gedung, kenyamanan penghuni dan optimasi biaya pengelolaan dan
(2) meminimalkan permasalahan dan kekeliruan dalam perancangan, sehingga desain dan penggunaan bahan bangunan yang dihasilkan pada masa yang akan datang menjadi lebih baik.

Identifikasi masalah yang dilakukan berdasarkan pengamatan awal terhadap arsitektur bangunan antara lain:
 (1) permasalahan kebutuhan jenis ruang,
 (2) permasalahan besaran ruang dan
 (3) permasalahan jenis bahan dan material.

Berdasarkan analisis terhadap hasil observasi dan pengamatan dapat diambil kesimpulan secara umum bahwa perkembangan arsitektur baik dari kebutuhan akan jenis program ruang, besaran dan ukuran ruang serta penggunaan material/bahan bangunan dalam beberapa periode, semakin lama menjadi lebih baik.
Dapat dijelaskan bahwa beberapa jenis kebutuhan akan program ruang, besaran dan ukuran ruang serta penggunaan material/bahan bangunan yang digunakan adalah sebagai berikut:
(1)   kebutuhan akan jenis ruang semakin berkembang dalam beberapa periode pembangunan, ini terlihat dari makin bervariasinya program ruang,
(2)    besaran ruang pada unit hunian semakin lama semakin besar
(3)   perletakan zona ruang dalam beberapa periode tidak mengalami perubahan yang drastis, penempatan zona ruang pada unit hunian sudah memenuh criteria dalam standar penataan ruang,
Selanjutnya untuk memperbaiki persepsi negative dapat direkomendasikan antara lain:
(1) berusaha melahirkan bentukan yang lebih dinamis dan imajinatif,
(2) memilih material bangunan yang rendah perawatan
(3) mengolah pilihan material tersebut menjadi lebih menarik dan memiliki nilai estetis.




BAB IV
STUDY KASUS

Mahakarya Arsitektur yang Terabaikan

Arena bola voli pantai di National Stadium, Beijing yang terabaikan (Foto: Reuters)
LONDON - Beberapa tahun lalu, ketika Olimpiade Beijing digelar pada 2008, China dengan bangga meluncurkan National Stadium yang juga dikenal sebagai "Bird's Nest" atau "Sarang Burung". Stadion ini disebut-sebut sebagai mahakarya arsitektur dan pusat dari Olimpiade musim panas 2008.


Beijing_National_Stadium.jpg




Sayangnya, empat tahun setelah stadion dibangun, fotografer Reuters David Gray menemukan bahwa fasilitas olahraga yang membanggakan itu tidak terpakai dan terabaikan.

Tidak hanya sarang burung, Gray juga menemukan bahwa venue olimpiade untuk cabang olahraga dayung, voli pantai, dan bersepeda, yang semua baru dibangun, mulai berkarat dan berantakan.
detail berita

Seperti dilansir Reuters, Selasa (24/7/2012), karena hanya digunakan pada Olimpiade 2008, biaya perawatan stadion yang diperkirakan sebesar USD10 juta tidak tersedia. Akibatnya, bangunan ini mengalami pembusukan.


Menurut laporan NPR, seniman terkenal China, Ai Weiwei yang juga turut berkontrubusi dalam perancangan stadion tersebut menilai struktur stadion saat ini sudah dipropaganda dan gagal untuk diintegrasikan dengan kehidupan kota. Untuk alasan tersebut, para seniman setempat menolak untuk masuk ke dalam stadion. (NJB)
Screen_20121103_195846.jpg

BAB V
PEMBAHASAN

Dari objek yang telah di dapat, yaitu National Stadium yang juga dikenal sebagai "Bird's Nest" yang digelar pada 2008 di China dapat ketahui bahwa bangunan tersebut mempunyai fungsi dan estetik yang sangat sesuai dengan kebutuhan stadium. Dengan memakan biaya yang sangat mahal, bangunan ini dapat berdiri dengan baik dengan fasilitas yang lengkap dengan harga yang sangat mahal. Stadium ini di gunakan pada Olimpiade Beijing digelar pada tahun 2008. Dalam Olimpiade ini terdapat beberapa cabang Olahraga seperti cabang olahraga dayung, voli pantai, bersepeda dan lain-lain.
Namun setelah stadium itu di bangun dengan biaya yang sangat mahal dan mempunyai fasilitas yang lengkap, ternyata bangunan ini hanya digunakan pada Olimpiade 2008. Beberapa tahun setelah bangunan ini dibuat, ternyata stadium ini bisa terabaikan begitu saja. Tentu sangat di sayangkan, ada faktor yang menyebabkan bangunan ini tidak terpakai lagi.
Fakotr utama yang menyebabkan bangunan tidak terpakai lagi yaitu dari segi biaya perawatan stadium akibatnya bangunan menjadi berkarat dan tidak terawat.
Inilah salah satu contoh kegagalan Arsitek dalam merancang sebuah bangunan, dalam hal merancang arsitek harus memperhatikan aspek-aspek dalam pembangunan yang sangat berpengaruh pada kelanjutan dari masa ke masa.





BAB VI
PENUTUP

Kesimpulan yang dapat di ambil dari Dampak Pembangunan Arsitektur ialah kegagalan dari perancangan bangunan-bangunan yang telah dibuat dengan biaya yang mahal namun dalam beberapa waktu setelah di bangun ,bangunan tersebut tidak terpakai lagi atau terabaikan.
Ada beberapa factor yang harus selalu di perhatikan dalam pembangunan terutama dari segi perawatan. Bangunan yang telah dibuat dengan kualitas dan fungsional perlu membutuhkan perawatan yang baik dan benar.
Saran dari permasalahan diatas ialah, sebelum melakukan suatu perancangan arsitek harus dapat melakukan analisa dan perencanaan yang matang. Dengan cara menikuti tahap atau langkah-langkah dalam proses pembangunan, agar bangunan dapat bekerja sebagaimana yang telah dibuat. Terima Kasih










Sumber :
referensi buku Teori Arsitektur 3, Karya: Agus Dharma, Penerbit: Gunadarma