BAB I
Pendahuluan
Perkembangan
arsitektur dalam pembangunan dari zaman ke zaman sangat berpengaruh terhadap
dampak lingkungan, begitu banyak karya dan pikiran yang tertuang dalam sebuah
desain yang mampu menjadikan bentuk baru dan gaya yang menarik. Ada beberapa
cara agar arsitek mampu mengolah desain bukan hanya pada estetik tetapi pada
fungsional dari bangunan agar dapat berfungsi sebagaimana bangunan itu di buat.
Dalam
merencanakan suatu bangunan, Arsitek mampu menganalisa dan mengumpulkan
informasi yang di perlukan agar dapat melakukan suatu perencanaan dengan baik.
Tujuan dari suatu analisa dan
perencanaan adalah untuk mengetahui fungsi, struktur dan estetika bangunan yang
akan di rancang. Namun selain itu harus memperhatikan berbagai dampak dari
desain arsitektur bangunan dalam beberapa periode tahun pembangunannya terhadap
lingkungan di masa yang akan datang.
Membuat
bangunan berkelanjutan dimulai dengan pemilihan lokasi yang tepat, termasuk
pertimbangan penggunaan kembali atau rehabilitasi bangunan yang ada. Di maksudkan
agar Arsitek dapat mempertimbangkan lokasi atau lahan yang tersedia agar dapat
terpakai dengan fungsional dari segi struktur dan estetik.
Bangunan-bangunan
yang ada didunia ini memiliki nilai fungsi dan estetika yang berbeda.Sebuah
bangunan yang dibangunpun tentuanya memiliki dampak bagi lingkungan sekitar
maupun bangunan itu sendiri.
Konstruksi bangunan dan pengoperasian
memiliki dampak langsung dan tidak langsung yang
luas pada lingkungan. Bangunan
menggunakan sumber daya seperti energi, air dan bahan
baku, menghasilkan limbah (penghuni,
konstruksi dan pembongkaran) dan memancarkan emisi
atmosfer yang berpotensi membahayakan.
Makalah
ini dibuat mempunyai maksud memberikan pengertian apa dampak dari pembangunan
yang salah satunya ialah bangunan yang setelah dibangun tidak mempunyai fungsi
terhadap pemakai dan permasalahan-permasalahan yang terjadi sehingga
menimbulkan dampak bagi pengguna.
Tujuan
makalah ini ialah memberikan gambaran melalui contoh-contoh yang terjadi pada
pembangunan agar kesalahan yang telah terjadi tidak terulang kembali.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Pembangunan
ialah cara atau proses perancangan suatu bangunan dengan memperhatikan beberapa
tahap yang sistematik. Dalam mendesain suatu bangunan langkah awal yang harus
dilakukan ialah pemrograman, pada tahap ini di lakukan pengumpulan dan
pengaturan informasi yang di perlukan. Selain itu dapat mengerti dan memahami
untuk apa bangunan itu dibuat.
Setelah
melakukan pengumpulan data, langkah selanjutnya yaitu planning atau
perencanaan. Dalam perencanaan dilakukan pemecahan-pemecahan masalah yang ada
dan mencari solusi yang tepat agar mudah di pecahkan dan memberi keyakinan pada
klien bahwa masalah yang dihadapi dapat di selesaikan dengan mudah.
Tahap
yang terakhir menjadi tahap yang sangat penting dalam suatu proses pembangunan,
yaitu perancangan. Dalam tahap ini yang digunakan adalah informasi dari kedua
proses diatas sebagai acuan terhadap pengembangan suatu gagasan dari
keseluruhan, dan suatu usul bagi bentuk, fungsi dan konstruksi.
Setelah
melakukan tahap-tahap di atas perkiraan pola pikir dan desain dapat disatukan
menjadi suatu kesatuan yang utuh sehingga dapat menjadi sebuah produk atau
bangunan yang sesuai dengan keinginan klien. Jadi bangunan dapat berfungsi
dengan maksimal sebagaimana yang telah di tentukan.
Namun
dalam suatu perkembangan dari waktu ke waktu bangunan mungkin saja berubah
fungsi dari satu fungsi ke fungsi yang lain. Akibatnya bangunan yang telah di
rancang sedemikian rupa terbengkalai begitu saja, selain merugikan klien juga
merugikan bagi banyak orang.
memenuhi
standar kriteria pembangunan, kesalahan pada kebutuhan ruang, kurangnya luas
lahan karena semakin bertambah penghuni, besarnya biaya perawatan pada
bangunan, kesalahan struktur pada bangunan dan adanya beberapa aspek-aspek yang
mempengaruhi kegagalan dari suatu bangunan.
BAB III
METODOLOGI
Metode penulisan
Tulisan yang di gunakan dalam
makalah ini bersifat kajian pustaka dengan mengambil dan mengumpulkan
data-data, di lakukan analisis dan evaluasi sehingga mendapatkan sebuah kajian
yang dapat menambah pengetahuan dan informasi.
Objek Tulisan
Objek
yang di ambil ialah National Stadium yang juga dikenal sebagai "Bird's
Nest" atau "Sarang Burung" yang terletak di Beijing.
Teknik pengambilan data
Dalam
suatu pembangunan di perlukan Evaluasi yang berfungsi untuk mengetahui dampak
dari bangunan yang telah dibuat bukan hanya pada masa kini tetapi untuk masa
yang akan datang. Evaluasi yang di gunakan ialah evalusai pasca huni, selain
memberikan penjelasan tentang kemajuan dari perkembangan zaman, evaluasi Pasca
Huni ini juga didasari keinginan untuk mengetahui dampak dari desain arsitektur
bangunan dalam beberapa periode tahun pembangunannya terhadap penghuninya. Hal
ini penting untuk mengetahui performa bangunan termasuk didalamnya fungsi dan
ketersediaannya fasilitas. Hasil evaluasi dapat digunakan sebagai rekomendasi
untuk memperbaiki desain masa yang akan datang.
Tujuan
dari evaluasi pasca huni untuk :
(1)
menghasilkan dasar pertimbangan terhadap desain arsitektur bangunan Stadium
yang sesuai dengan standar pembangunan gedung, kenyamanan penghuni dan optimasi
biaya pengelolaan dan
(2)
meminimalkan permasalahan dan kekeliruan dalam perancangan, sehingga desain dan
penggunaan bahan bangunan yang dihasilkan pada masa yang akan datang menjadi
lebih baik.
Identifikasi
masalah yang dilakukan berdasarkan pengamatan awal terhadap arsitektur bangunan
antara lain:
(1)
permasalahan kebutuhan jenis ruang,
(2)
permasalahan besaran ruang dan
(3)
permasalahan jenis bahan dan material.
Berdasarkan analisis terhadap hasil observasi
dan pengamatan dapat diambil kesimpulan secara umum bahwa perkembangan
arsitektur baik dari kebutuhan akan jenis program ruang, besaran dan ukuran
ruang serta penggunaan material/bahan bangunan dalam beberapa periode, semakin
lama menjadi lebih baik.
Dapat dijelaskan bahwa beberapa jenis
kebutuhan akan program ruang, besaran dan ukuran ruang serta penggunaan
material/bahan bangunan yang digunakan adalah sebagai berikut:
(1) kebutuhan akan
jenis ruang semakin berkembang dalam beberapa periode pembangunan, ini terlihat
dari makin bervariasinya program ruang,
(2) besaran ruang pada unit hunian semakin lama
semakin besar
(3) perletakan zona ruang dalam beberapa
periode tidak mengalami perubahan yang drastis, penempatan zona ruang pada unit
hunian sudah memenuh criteria dalam standar penataan ruang,
Selanjutnya untuk memperbaiki
persepsi negative dapat direkomendasikan antara lain:
(1) berusaha melahirkan bentukan
yang lebih dinamis dan imajinatif,
(2) memilih material bangunan yang
rendah perawatan
(3) mengolah pilihan material
tersebut menjadi lebih menarik dan memiliki nilai estetis.
BAB IV
STUDY KASUS
Mahakarya
Arsitektur yang Terabaikan
Arena bola voli pantai di National
Stadium, Beijing yang terabaikan (Foto: Reuters)
LONDON - Beberapa tahun
lalu, ketika Olimpiade Beijing digelar pada 2008, China dengan bangga
meluncurkan National Stadium yang juga dikenal sebagai "Bird's Nest"
atau "Sarang Burung". Stadion ini disebut-sebut sebagai mahakarya
arsitektur dan pusat dari Olimpiade musim panas 2008.
Sayangnya,
empat tahun setelah stadion dibangun, fotografer Reuters David Gray menemukan
bahwa fasilitas olahraga yang membanggakan itu tidak terpakai dan terabaikan.
Tidak hanya sarang burung, Gray juga menemukan bahwa venue olimpiade untuk cabang olahraga dayung, voli pantai, dan bersepeda, yang semua baru dibangun, mulai berkarat dan berantakan.
Tidak hanya sarang burung, Gray juga menemukan bahwa venue olimpiade untuk cabang olahraga dayung, voli pantai, dan bersepeda, yang semua baru dibangun, mulai berkarat dan berantakan.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (24/7/2012), karena hanya digunakan pada Olimpiade 2008, biaya perawatan stadion yang diperkirakan sebesar USD10 juta tidak tersedia. Akibatnya, bangunan ini mengalami pembusukan.
Menurut
laporan NPR, seniman terkenal China, Ai Weiwei yang juga turut berkontrubusi
dalam perancangan stadion tersebut menilai struktur stadion saat ini sudah dipropaganda
dan gagal untuk diintegrasikan dengan kehidupan kota. Untuk alasan tersebut,
para seniman setempat menolak untuk masuk ke dalam stadion. (NJB)
BAB V
PEMBAHASAN
Dari
objek yang telah di dapat, yaitu National Stadium yang juga dikenal sebagai
"Bird's Nest" yang digelar pada 2008 di China dapat ketahui bahwa
bangunan tersebut mempunyai fungsi dan estetik yang sangat sesuai dengan
kebutuhan stadium. Dengan memakan biaya yang sangat mahal, bangunan ini dapat
berdiri dengan baik dengan fasilitas yang lengkap dengan harga yang sangat
mahal. Stadium ini di gunakan pada Olimpiade Beijing digelar pada tahun 2008.
Dalam Olimpiade ini terdapat beberapa cabang Olahraga seperti cabang olahraga
dayung, voli pantai, bersepeda dan lain-lain.
Namun setelah stadium itu di bangun
dengan biaya yang sangat mahal dan mempunyai fasilitas yang lengkap, ternyata
bangunan ini hanya digunakan pada Olimpiade 2008. Beberapa tahun setelah
bangunan ini dibuat, ternyata stadium ini bisa terabaikan begitu saja. Tentu sangat
di sayangkan, ada faktor yang menyebabkan bangunan ini tidak terpakai lagi.
Fakotr utama yang menyebabkan bangunan
tidak terpakai lagi yaitu dari segi biaya perawatan stadium akibatnya bangunan
menjadi berkarat dan tidak terawat.
Inilah salah satu contoh kegagalan
Arsitek dalam merancang sebuah bangunan, dalam hal merancang arsitek harus
memperhatikan aspek-aspek dalam pembangunan yang sangat berpengaruh pada
kelanjutan dari masa ke masa.
BAB VI
PENUTUP
Kesimpulan yang dapat di ambil dari
Dampak Pembangunan Arsitektur ialah kegagalan dari perancangan
bangunan-bangunan yang telah dibuat dengan biaya yang mahal namun dalam
beberapa waktu setelah di bangun ,bangunan tersebut tidak terpakai lagi atau
terabaikan.
Ada beberapa factor yang harus selalu
di perhatikan dalam pembangunan terutama dari segi perawatan. Bangunan yang
telah dibuat dengan kualitas dan fungsional perlu membutuhkan perawatan yang
baik dan benar.
Saran dari permasalahan diatas ialah,
sebelum melakukan suatu perancangan arsitek harus dapat melakukan analisa dan
perencanaan yang matang. Dengan cara menikuti tahap atau langkah-langkah dalam
proses pembangunan, agar bangunan dapat bekerja sebagaimana yang telah dibuat.
Terima Kasih
Sumber :
referensi buku Teori Arsitektur 3,
Karya: Agus Dharma, Penerbit: Gunadarma